Enam Korban Banjir di Sumbar Belum Ditemukan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto melaporkan sebanyak 26 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat (Sumbar). 6 orang dilaporkan belum ditemukan hingga sekarang.
Jumlah itu berdasarkan data yang dihimpun BNPB pada Senin (11/3) kemarin.
“Total korban jiwa atas bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatera Barat ada sebanyak 32 orang, dengan rincian 23 meninggal dunia dan 6 dalam pencarian di Pesisir Selatan, kemudian 3 orang meninggal dunia lainnya berasal dari Kabupaten Padang Pariaman,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (12/3).
Suharyanto mengatakan terdapat 12 kabupaten dan kota di Sumbar yang terdampak banjir dan tanah longsor. Lima daerah telah menetapkan status tanggap darurat antara lain Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kepulauan Mentawai.
Suharyanto mendorong agar upaya pendataan kerusakan infrastruktur dapat diakselarasi, sehingga pembangunan rumah relokasi dapat segera dilakukan.
Dia tidak ingin masyarakat terlalu lama menunggu. Karena itu, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder harus bekerja secara maksimal.
“Jangan sampai berlarut-larut pendataannya, jika terlalu lama dan terjadi hujan dengan intensitas yang sama, maka akan tambah parah infrastrukturnya. Kerugian Rp226 miliar itu pasti yang paling besar ada di infrastruktur,” ujarnya.
Suharyanto memastikan BNPB akan memberikan bantuan Dana Tunggu Hunian (DTH) kepada warga yang rumahnya harus direlokasi.
DTH nantinya dapat digunakan untuk menyewa rumah sementara, selama rumah relokasi dibangun. Adapun besarannya adalah Rp500 ribu rupiah per kepala keluarga.
BNPB juga memberikan dukungan operasional Dana Siap Pakai (DSP) total Rp1,75 miliar dengan rincian Rp350 juta untuk Kabupaten Pesisir Selatan, masing-masing Rp250 juta untuk Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang.
Selanjutnya Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Mentawai masing-masing Rp150 juta, Korem 032/Wirabraja Rp150 juta, Polres Pesisir Selatan Rp100 juta, dan Kodim 0311/Pesisir Selatan Rp100 juta.
Suharyanto menuturkan dana tersebut dapat digunakan sebagai operasional maupun hal lain yang bersifat kedaruratan seperti pembelian perabotan perumahan warga.
Selain dana siap pakai, BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dan peralatan berupa dua unit perahu karet, 10 unit pompa alkon, dua unit tenda pengungsi, 100 unit tenda keluarga, 500 paket sembako, 500 paket makanan siap saji, dan 500 biskuit protein.
Kemudian, 500 paket hygiene kit, 500 lembar selimut, 500 lembar matra, 20 unit penjernih air, 2016 botol sabun cair, lima unit chain saw, dan 100 unit velbed untuk masing-masing Kabupaten/Kota yang telah menetapkan status darurat.
Sumber : cnnindonesia.com